Beberapa Fakta yang Terjadi Kepada Presiden AS ke-20 yang di Duga Meninggal Karena diTembak

Jakarta - Selama persidangan, Charles Guiteau yang dituduh telah membunuh Presiden Amerika Serikat ke-20 James A. Garfield, bersikukuh bahwa Presiden AS dibunuh oleh dokter.

"Saya mengaku menembak presiden. Tapi para dokter lah yang membunuhnya," kata Guiteau.

Meski dia dinyatakan bersalah, tapi perkataan Guiteau ada benarnya, itu yang setidaknya dicurigai para peneliti. Peristiwa penembakan berdarah James A. Garfield terjadi pada 2 Juli 1881 pukul 09.30 ketika dia menunggu kereta untuk pergi liburan musim panas. Itu sekitar empat bulan masa jabatannya sebagai presiden.

Peluru pertama yang diletuskan Guiteau menyerempet bahu Garfield, sementara peluru kedua menembus tulang lumbal hingga bersarang di perutnya.

Sejumlah dokter langsung bergegas menemui Presiden, salah satunya adalah Dr. Physician Willard Happiness yang menjadi kepala perawat Garfield.

Ketika Garfield meninggal, Dr Happiness pernah bilang kalau presiden memang tidak bisa diselamatkan, bahkan oleh dokter lain sekalipun. Namun, kematian Garfield itu menuai banyak pertanyaan dan spekulasi tentang bagaimana dokter merawat presiden.

Menurut laporan IFL Science, ketika Garfield tertembak, para dokter di tempat kejadian berusaha untuk mengeluarkan peluru lewat metode lama dengan memasukkan jari ke dalam luka pasien. Namun, mereka tidak berhasil mengeluarkannya.

Garfield lantas di pindahkan ke Gedung Putih. Dokter kembali mencoba mengeluarkan peluru di tubuh Garfield dengan menggunakan peralatan medis yang tidak dicuci atau tidak steril.

Ironisnya, mereka juga tidak mencuci tangan saat mencoba mengeluarkan peluru tersebut. Hal ini telah tercatat dalam sebuah artikel di Library of Congress atau Perpustakaan Kongres Amerika Serikat.

Padahal, menurut kesaksian Joseph Lister, seorang pelopor antiseptik yang telah bergelut di dunia medis selama 20 tahun, prosedur mensterilkan alat medis dan tangan sudah diadopsi oleh para dokter dan ahli bedah AS sejak tahun 1876.

Selama sembilan minggu dokter berulang kali memasukkan kuman ke luka Presiden. Untuk menutupi semuanya, Garfield diberi morfin dosis tinggi agar tidak merasakan sakit serta kina untuk obat malaria.

Perawatan yang rumit membuat presiden tidak mampu lagi makan dan minum, saat itulah dokter mulai mencari cara agar Garfield tetap mendapatkan nutrisi. Mereka mulai memasukkan makanan lewat rectum Presiden.

Sebelum meninggal, Garfield harus bertahan selama tiga bulan di bawah perawatan seorang dokter yang nekat memberinya makanan lewat dubur. Pertama, dokter mencoba memberi Garfield kuning telur dicampur dengan ekstrak daging sapi dan wiski dimasukkan ke dalam dubur.

Tapi mereka memutuskan untuk menghentikannya karena terjadi gangguan pada flatus atau proses pembuangan gas pada rectum-- mungkin makanan membusuk di rektum.

Gejala ini hilang ketika dokter berhenti memberikan telur. Telur kemudian diganti oleh darah sapi, namun ini juga tidak berhasil.

Tim akhirnya membuat ramuan agar tidak menimbulkan bau aneh. Ramuannya sebagai berikut:

"500 gram daging sapi segar di cincang halus. Ditambah sedikit air dingin yang sudah ditetesi asam muriatic dan sedikit garam. Bahan-bahan tersebut diolah kemudian disaring residu.

Kemudian cairan campuran akan mengandung daging dan dapat diminum dalam keadaan dingin atau hangat."

Ide memberi makanan lewat rektum diketahui sangat populer pada saat itu, kendati di zaman contemporary cara tersebut terbukti tidak efektif. Faktanya, prosedur memberi makanan lewat dubur telah ditentang oleh banyak dokter setelah digunakan oleh CIA sebagai metode penyiksaan.

Menurut peneliti, prosedur itu bisa merusak rektum serta masalah lain seperti makanan yang membusuk di saluran rektum dan prolaps.

Infeksi yang diakibatkan dari operasi Dr Happiness, ditambah dengan malnutrisi yang disebabkan oleh pengobatan dan pemberian makanan melalui dubur, pada akhirnya membunuh presiden.

Usai kematian Garfield, perawatan dokter mulai dilihat secara serius oleh negara dan reputasi dokter pada saat itu tergeletak compang-camping.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Mendapatkan Peluang Menang Prabowo Partai Gerindra Membuka Cabang Kantor Baru di Semarang

Pengamat Politik Mengatakan Sandiaga Uno Layak Diperhitungan Dalam Calon Capres 2024

DPD Partai Golkar Sumsel Dukung Penuh Airlangga Maju Jadi Capres 2024